CONTOH PROPOSAL SKRIPSI PENGEMBANGAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
hanya kehadirat Allah Subhanuhu Wata’ala,
karena atas limpahan rahmat, taufik, dan karuniannya, proposal skripsi yang berjudul, “Pengembangan
Bahan Ajar Tekhnologi Informasi Komunikasi Melalui Animasi Animasi Power Point Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Ii Sma Negeri 2 Monta”, dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Penyusunan proposal ini dapat diselesaikan berkat
kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyadari banyak sumbang
saran, kritik, dan teguran yang diberikan oleh berbagai pihak, sehingga
mendorong penulis untuk bekerja lebih giat dalam menyelesaikan tulisan proposal
skripsi ini. Untuk itu, penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, MS.i selaku
Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Taman Siswa Bima.
2. Nur Fitrianingsih, S.Kom., MM selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, Sekolah Tinggi
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Taman Siswa Bima.
3. Hardiansyah, M.Pd dan Arif Rahman, M.Pd
Selaku Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II Dalam Penulisan proposal skripsi ini.
4. Keluargaku tercinta : Bapak, ibu, dan
adikku. atas segala doa, dan dorongannya
5. Para Dosen dan Seluruh Staf Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Taman Siswa Bima telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga dan selalu memberikan bantuan kepada penulis.
6. Teman-teman se-angkatan dan
seperjuangan serta semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu
yang turut serta
memberikan bantuan dalam proses penyelesaian proposal skripsi ini dari
awal sampai akhir.
Penulis hanya dapat memohon, semoga Allah Subhanahu
wata’ala memberikan balasan kebaikan dan barakah kepada pihak-pihak tersebut. Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu masukan berupa saran dan kritik sangat diharapkan
demi perbaikan proposal skripsi ini.
Akhirnya
penulis berharap semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan masyarakat pada khususnya.
Bima,…………. 2017
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dalam proses belajar mengajar yang dewasa ini banyak kita temui metode dan
cara mengajar oleh guru yang sangat mendukung kemajuan perkembangan pemahaman
siswa di dalam ruang lingkup kelasnya, dan juga tidak menutup kemungkinan siswa
juga dapat melakukan pengembangan terhadap dirinya di luar lungkungan sekolah.
Tapi disisi lain, seorang guru yang profesional juga harus memiliki kemampuan
yang lebih sehingga dapat berefe positif jangka panjang terhadap perkembangan
siswa-siswinya.
Dalam hal ini guru di tuntut untuk
mampu menguasai materi dan rencana
kegiatan sehingga bisa di aplikasikan kedalam ruang lungkup kelas. Akan
tetapi, guru sering direpotkan dengan banyaknya bahan ajar yang akan dibawa
kedalam ruang kelas seperti, RPP, buku paket dan bahan-bahan lainnya. Oleh
karena demikan, penulis ingin melakukan sebuah riset tentang “Pengembangan Bahan
Ajar Tik Melalui Model Animasi Power
Point” sehingga guru tidak repot-repot lagi untuk membawa banyak bahan dan
instrumen penunjang kegiatan belajar mengajar didalam kelasnya. Dengan adanya
pengembangan ini, besar harapan penulis agar guru dapat menggunakan hasil
pengembangan ini guna mendukung efisiensi waktu belajar siswa didalam kelas.
Adapun
masalah yang di hadapi oleh siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung
ialah :
1. Guru
tidak dapat memanfaatkan waktu seefisien mungkin karena terhambat masalah
materi ajar dan bahan-bahan ajar yang masih di tulis di papan sehingga waktu
terbuang percuma.
2. Siswa
tidak dapat menyerap materi yang di ajarkan karena harus menunggu guru yang
menulis materi yang ada di papan tulis.
B.
Identifikasi
Masalah
Dalam
penelitian ini, penulis mengidentifikasi masalah yang kerap di hadapi oleh
kebanyakan tenaga kependidikan dalam instansi penidikan, lebih-lebih penulis
sendiri adalah calon pendidik. Masalah yang di hadapi oleh guru dewasa ini
adalah banyak dari mereka yang kerepotan membawa banyak intrumen mengajar
kedalam ruang kelas, sehingga guru kelelahan untuk membawa instrumen dan juga
tidak efisien. Paling tidak guru membutuhkan sebuah produk yang mampu menampung
semua instrumen bahan ajar yang akan di ajarkannya minimal satu semester
kedepannya untuk mengurangi beban dan untuk mengembangkan efisiensi waktu
belajar mengajar. Tidak hanya itu saja
guru juga membutuhkan media alternative lain untuk menunjang keberlangsungan
belajar dan juga untuk merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap materi-materi
yang di ajarkan oleh gurunya.
C.
Pembatasan
Masalah / Atau Fokus Penelitian
Dalam hal ini,
batasan-batasan masalah yang akan dilakukan adalah Penelitian ini hanya menfokuskan pada pengembangan
bahan ajar TIK saja.
D.
Rumusan
Masalah
Adapun
masalah yang dapat di rumuskan berdasarkan uraian di atas adalah Bagaimana cara
mengembangkan bahan ajar TIK menggunakan model animasi power point.
E.
Tujuan
Penelitian Dan Pengembangan
Tujuan penelitian dan pengembangan ini
adalah Untuk mengetahui cara mengembangkan bahan ajar TIK menggunakan animasi
power point.
F.
Spesifikasi
Produk Yang Di Kembangkan
Hadirnya
Powerpoint menggantikan cara presentasi kuno yaitu dengan transparasi proyektor
atau biasa disebut OHP (Over Head Proyector). Dengan adanya Ms Powerpoint,
membuat presentasi menjadi sangat mudah karena didukung dengan fitur-fitur yang
canggih dan menarik.
Pengertian
Ms Powerpoint adalah salah satu program aplikasi microsoft office yang berguna
untuk membuat presentasi dalam bentuk slide. Aplikasi ini biasanya digunakan
untuk keperluan presentasi, mengajar, dan untuk membuat animasi
sederhana.
Microsoft PowerPoint atau Microsoft Office PowerPoint
atau PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang
dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft
Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya.
PowerPoint berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi Microsoft
Windows dan juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem operasi Apple Mac OS,
meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix.
Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan
pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer. Dimulai pada versi Microsoft
Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari sebelumnya Microsoft
PowerPoint saja menjadi Microsoft Office PowerPoint. Lalu, pada Office 2013,
namanya cukup disingkat PowerPoint. Versi terbaru dari PowerPoint adalah versi
15 (Microsoft Office PowerPoint 2013), yang tergabung ke dalam paket Microsoft
Office 2013.
G.
Manfaat
Penelitian Dan Pengembangan
Dari
penelitian dan pengembangan bahan ajar TIK ini diharapkan beberapa manfaat oleh
penulis sebagai berikut:
1.
Bagi Penulis
a. Penelitian
dan pengembangan bahan ajar ini dapat bermanfaat dalam khasanah ilmu
pengetahuan, khususnya pengembangan bahan ajar
melalui model animasi power point ini.
b. Sebagai
sarana untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam pengembangan bahan ajar
melalui model animasi power point
2. Bagi
Siswa
Dengan produk berbasis animasi power
point ini diharapkan bermanfaat bagi siswa dalam teknologi pembelajaran yang
lebih baik, khususnya dalam model animasi power pont ini, efektif dan cepat.
3. Bagi
Guru
a. Produk
pengembangan ini bermanfaat bagi guru dalam membantu guru dalam proses KBM
berlangsung sehingga guru tidak lagi membuang-buang waktu untuk mempersiapkan
bahan ajar,
b. Guru
diharapkan terinspirasi untuk mengembangkan media pembelajaran yang lebih
interaktif, khususnya pengembangan media pembelajaran melalui model animasi
power point.
4. Bagi
Dunia Pendidikan
a. Sumbangan
produk pengembangan bahan ajar melalui model animasi power point.
b. Didapat
kajian kelayakan produk dengan melihat siklus perkembangan lulusan siswa.
H.
Asumsi
Dan Keterbatasan Pengembangan
Menurut Gay
(1990) Penelitian Pengembangan adalah suatu usaha untuk mengembangkan suatu
produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan untuk menguji teori.
Sedangkan Borg and Gall (1983:772) mendefinisikan penelitian pengembangan
sebagai berikut:
Penelitian
Pendidikan dan pengembangan (R & D) adalah proses yang digunakan untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses
ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari
temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan,
mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan
di mana ia akan digunakan akhirnya , dan merevisinya untuk memperbaiki
kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam program yang
lebih ketat dari R & D, siklus ini diulang sampai bidang-data uji
menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisikan.
Seals dan
Richey (1994) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu pengkajian
sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses dan
produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan
efektifitas. Sedangkan Plomp (1999) menambahkan kriteria “dapat menunjukkan
nilai tambah” selain ketiga kriteria tersebut.
Van den
Akker dan Plomp (1993) mendeskripsikan penelitian pengembangan berdasarkan dua
tujuan yakni:
1.
Pengembangan prototipe produk
2.
Perumusan saran-saran metodologis
untuk pendesainan dan evaluasi prototipe produk tersebut
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Kajian
Teori
a.
Pengertian Bahan Ajar
Bahan
ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi
pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain
secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan,
yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya
(Widodo dan Jasmadi dalam Lestari, 2013:1). Pengertian ini menjelaskan bahwa
suatu bahan ajar haruslah dirancang dan ditulis dengan kaidah intruksional
karena akan digunakan oleh guru untuk membantu dan menunjang proses
pembelajaran. Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah “isi” dari
kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik
dan rinciannya (Ruhimat, 2011:152).
Melihat
penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa peranseorang guru dalam merancang
ataupun menyusun bahan ajar sangatlah menentukan keberhasilan proses belajar
dan pembelajaran melalui sebuah bahan ajar. Bahan ajar dapat juga diartikan
sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara sistematis yang memungkinkan
siswa dapat belajar secara mandiri dan dirancang sesuai kurikulum yang berlaku.
Dengan
adanya bahan ajar, guru akan lebih runtut dalam mengajarkan materi kepada siswa
dan tercapai semua kompetensi yang telah ditentukan sebelumnya.
b.
Karakteristik Bahan Ajar
Ada
beragam bentuk buku, baik yang digunakan untuk sekolah maupun perguruan tinggi,
contohnya buku referensi, modul ajar, buku praktikum, bahan ajar, dan buku teks
pelajaran. Jenis-jenis buku tersebut tentunya digunakan untuk mempermudah
peserta didik untuk memahami materi ajar yang ada di dalamnya. Sesuai dengan
penulisan modul yang dikeluarkan oleh Direktorat Guruan Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional Tahun 2003, bahan ajar memiliki beberapa karakteristik, yaitu self
instructional, self contained, stand alone, adaptive, dan user friendly (Widodo
dan Jasmadi dalam Lestari, 2013 : 2).
1. Self Instructionalyaitu
bahan ajar dapat membuat siswa mampumembelajarkan diri sendiri dengan bahan
ajar yang dikembangkan. Untuk memenuhi karakter self instructional, maka
di dalam bahan ajar harus terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik
tujuan akhir maupun tujuan antara. Selain itu, dengan bahan ajar akan
memudahkan siswa belajar secara tuntas dengan memberikan materi pembelajaran
yang dikemas ke dalam unit-unit atau kegiatan yang lebih spesifik.
2. Self Containedyaitu
seluruh materi pelajaran dari satu unit kompetensi atau subkompetensi yang
dipelajari terdapat di dalam satu bahan ajar secara utuh. Jadi sebuah bahan
ajar haruslah memuat seluruh bagian-bagiannya dalam satu buku secara utuh untuk
memudahkan pembaca mempelajari bahan ajar tersebut.
3. Stand Alone (berdiri
sendiri) yaitu bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar
lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain. Artinya
sebuah bahan ajar dapat digunakan sendiri tanpa bergantung dengan bahan ajar
lain.
4. Adaptive yaitu bahan ajar
hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi. Bahan ajar harus memuat materi-materi yang sekiranya dapat menambah
pengetahuan pembaca terkait perkembangan zaman atau lebih khususnya
perkembangan ilmu dan teknologi.
5. User Friendlyyaitu setiap
intruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat
dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon dan mengakses
sesuai dengan keinginan. Jadi bahan ajar selayaknya hadir untuk memudahkan
pembaca untuk mendapat informasi dengan sejelas-jelasnya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan bahan ajar yang mampu membuat siswa untuk belajar mandiri dan
memperoleh ketuntasan dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
a. Memberikan
contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik dalam rangka mendukung pemaparan materi pembelajaran.
b. Memberikan
kemungkinan bagi siswa untuk memberikan umpan balik ataumengukur penguasaannya
terhadap materi yang diberikan dengan memberikansoal-soal latihan, tugas dan
sejenisnya.
c. Kontekstual,
yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana atau kontekstugas dan
lingkungan siswa.
d. Bahasa
yang digunakan cukup sederhana karena siswa hanya berhadapan dengan bahan ajar
ketika belajar secara mandiri.
e.
Jenis- jenis Bahan Ajar
Bahan
ajar memiliki beragam jenis, ada yang cetak maupun noncetak. Bahan ajarcetak
yang sering dijumpai antara lain berupa handout, buku, modul, brosur,
dan lembar kerja siswa. Di bawah ini akan diuraikan penjelasan terkait
jenis-jenis bahan ajar.
1. Handout
Handoutadalah “segala sesuatu”
yang diberikan kepada peserta didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kemudian, ada juga yang yang mengartikan handout sebagai bahan tertulis
yang disiapkan untuk memperkaya pengetahuan peserta didik (Prastowo dalam
Lestari, 2011:79). Guru dapat membuat handout dari beberapa literatur yang
memiliki relevansi dengan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa. Saat
ini handout dapat diperoleh melalui download internet atau
menyadur dari berbagai buku dan sumber lainnya.
2.
Buku
Buku
sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu pengetahuan hasil analisis
terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku disusun dengan menggunakan
bahasa sederhana, menarik, dilengkapi gambar, keterangan, isi buku, dan daftar
pustaka. Buku akan sangat membantu guru dan siswa dalam mendalami ilmu
pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing Secara umum, buku
dibedakan menjadi empat jenis (Prastowo dalam Lestari, 2011: 79) yaitu sebagai
berikut.
a. Buku
sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan, referensi, dan sumber untuk
kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.
b. Buku
bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja,misalnya
cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.
c. Buku
pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar dalam
melaksanakan proses pengajaran.
d. Buku
bahan ajar atau buku teks, yaitu buku yang disusun untuk prosesembelajaran dan
berisi bahan-bahan atau materi pembelajaran yang akandiajarkan.
3. Modul
Modul
merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar secara
mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Oleh karena itu, modul harus berisi
tentang petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran,
informasi pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan balikan
terhadap evaluasi. Dengan pemberian modul, siswa dapat belajar mandiri tanpa
harus dibantu oleh guru.
4.
Lembar Kerja Siswa
(LKS)
Lembar
Kerja Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa
sehingga siswa diharapkan dapat materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS,
siswa akan mendapat materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi.
5. Buku
Ajar
Buku ajar adalah
sarana belajar yang bisa digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi
untuk menunjang suatu program pengajaran dan pengertian moderen dan yang umum
dipahami.
6.
Buku Teks
Buku teks juga
dapat didefinisikan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang
merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat
maksud dan tujuan-tujuan instruksional yang dilengkapi dengan sarana-sarana
pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program
pengajaran Bahan ajar noncetak meliputi bahan ajar dengar (audio) seperti
kaset, radio, piringan hitam, dan compact disc audio. Bahan ajar pandang
dengar (audio visual) seperti video compact disc dan film. Bahan ajar
multimedia interaktif (interactive teachingmaterial) seperti CIA (Computer
Assisted Intruction), compact disc (CD) multimedia pembelajaran
interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials)
(Lestari, 2013:6).
f. Fungsi Bahan Ajar
Secara garis besar, fungsi bahan ajar bagi
guru adalah untuk mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran
sekaligus merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
Fungsi bahan ajar bagi siswa untuk menjadi pedoman dalam proses pembelajaran
dan merupakan subtansi kompetensi yang seharusnya dipelajari.
Bahan
ajar juga berfungsi sebagai alat evaluasi pencapaiana hasil pembelajaran. Bahan
ajar yang baik sekurang-kurangnya mencakup petunjuk belajar, kompetensi yang akan
dicapai, isi pelajaran, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja,
evaluasi dan respon terhadap hasil evaluasi (Prastowo dalam Lestari, 2011:
2004).Karakteristik siswa yang berbeda berbagai latar belakangnya akan sangat
terbantu dengan adanya kehadiran bahan ajar. karena dapat dipelajari sesuai
dengan kemampuan yang dimilki sekaligus sebagai alat evaluasi penguasaan hasil
belajar karena setiap hasil belajar dalam bahan ajar akan selalu dilengkapi
dengan sebuah evaluasi guna mengukur penguasaan kompetensi.
Berdasarkan
strategi pembelajaran yang digunakan, fungsi bahan ajar dapatdibedakan menjadi
tiga macam, yaitu fungsi dalam pembelajaran klasikal, pembelajaran individual,
dan pembelajaran kelompok (Prastowo dalam Lestari, 2011: 25- 26).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan (research and development) yang mengembangkan bahan ajar
pada mata pelajaran TIK di SMA. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses
atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih, 2009:
164). Penelitian pengembangan pendidikan meliputi proses penelitian,
pengembangan dan validasi produk. Melalui penelitian pengembangan, peneliti
berusaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan dalam
pembelajaran. Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini berupa materi
berbasis masalah power point. Materi berbasis power point diharapkan akan mampu
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Borg
dan Gall dalam Emzir (2011: 271) mengemukakan langkah-langkah dalam penelitian
dan pengembangan yang bersifat siklus seperti yang terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 1.1 langkah-langkah penelitian pengembangan Borg
and Gall
dalam Emzir (2011:271)
Langkah utama
Borg & Gall
|
10 langkah
borg & gall
|
Penelitian
dan pengembangan informasi (research and information collecting)
|
1. Penelitian
dan pengumpulan informasi
|
Pengembangan
bentuk awal produk (develop preliminary form of product)
|
2. Perencanaan
|
Uji
lapangan dan revisi produk (Field
Testing And Product Revition)
|
3. Pengembangan
bentuk awal produk
|
4. Uji
lapangan awal
|
|
5. Revisi
produk
|
|
6. Uji
lapangan
|
|
7. Revisi
produk operasional
|
|
8. Uji
lapangan operasional
|
|
Revisi
produk akhir (Final Product Revision)
|
9. Revisi
produk akhir
|
Diseminasi
dan implementasi (dissemination and imolementation)
|
10. Diseminasi
dan implementasi
|
Dalam rangka pengembangan produk bahan
ajar pada mata pelajaran TIK, model yang digunakan adalah model penelitian dan
pengembangan versi Borg dan Gall dalam Emzir (2011: 275).
B.
Waktu
dan Tempat Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah dari bulan Agustus 2017
sampai selesai. Adapun tempat penelitian merupakan suatu sumber untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan mengenai masalah yang akan diteliti.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Monta Kab.Bima Kec.Monta.
C. Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian yang digunakan
peneliti dalam pengembangan ini diadaptasi dari langkah-langkah pengembangan
yang dikembangkan oleh Bord dan Gall, penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan
peneliti. Mengingat keterbatasan waktu dan biaya yang dimiliki peneliti, secara
garis besar langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang telah dikemukakan
sebelumnya, disederhanakan sesuai kebutuhan penelitian. Hal tersebut didasari
oleh Borg dan Gall (1981) dalam Emzir (2011: 271) yang menyarankan dalam
penelitian tesis dan disertasi penelitian dibatasi dalam skala kecil, termasuk
dimungkinkan membatasi langkah penelitian. Prosedur penelitian pengembangan
bahan ajar ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: 1) pengumpulan
informasi, 2) perencanaan, 3) pengembangan bentuk awal produk (desain produk),
4) uji lapangan dan revisi produk. Mengambil langkah utama Borg and Gall sampai
pada tahap keempat, prosedur pengembangan bahan ajar berbasis masalah meliputi:
1. Pengumpulan Informasi
Tahap pengumpulan informasi dilakukan untuk
menentukan kebutuhan dalam pembelajaran yang akan berlangsung. Hal-hal yang
diperhatikan dalam menentukan kebutuhan pembelajaran, antara lain kesesuaian
kebutuhan pembelajaran dengan kurikulum yang berlaku, dan tahap perkembangan
siswa. Langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah studi pustaka dan studi
lapangan.
a) Studi pustaka
Dilakukan dengan mengumpulkan teori-teori yang berkaitan dengan LKS
berbasis masalah. Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai
bahan ajar yang akan dikembangkan. Berdasarkan studi pustaka akan diketahui
karakteristik bahan ajar berupa LKS berbasis masalah.
b)
Studi lapangan.
Pada tahap
ini peneliti melakukan beberapa analisis, yaitu analisis kurikulum, analisis
siswa, dan analisis materi.
a. Peneliti mengkaji bahan ajar yang sudah ada di sekolah. Berdasarkan
langkah ini diperoleh informasi bahwa bahan ajar yang sudah digunakan untuk bahan ajar kelas XI
di sekolah menengah atas belum mengeksplorasi pengetahuan siswa serta belum
melatih untuk menggunakan tekhnologi dan informasi.
b. Peneliti mengkaji kurikulum yang berlaku pada saat ini. Berdasarkan
kurikulum tersebut dilihat kompetensi yang akan dicapai. Pembelajaran TIK di
SMA saat ini mengacu pada Kurikulum 2007 dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar yang telah ditentukan.
c. Analisis siswa dilakukan dengan mempertimbangkan ciri, kemampuan,dan
pengalaman siswa, baik sebagai kelompok atau sebagai individu.
d. Analisis materi bertujuan untuk menentukan isi materi dalam LKS
berbasis masalah.
2. Perencanaan
Pada
tahap ini peneliti mengkaji bahan yang akan disusun, langkah yang dilakukan
meliputi: menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar; analisis materi
pembelajaran; menyusun peta kebutuhan; menentukan judul materi, dan membuat
kisi-kisi penilaian produk.
3.
Pengembangan bentuk
awal produk (desain produk)
Pada tahap ini dilakukan tahap perancangan
perangkat LKS berbasis masalah yang terbagi menjadi dua langkah, yaitu:
a. Mengumpulkan referensi materi mengenai interaksi manusia dengan lingkungan selanjutnya peneliti membuat
pemetaan materi.
b. Perancangan bahan ajar berbasis power point untuk mata pelajaran TIK.
D. Uji Coba Produk
1. Desain Ujicoba
Ujicoba produk dilakukan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar
cetak yang dihasilkan agar dapat digunakan dalam pembelajaran. Proses Ujicoba
produk itu sendiri, meliputi: 1) Validasi ahli materi, 2) Validasi ahli media,
3) Analisis I, 4) Revisi tahap I, 5) Validasi Guru TIK SMA, 6) AnalisisII,
7) Revisi tahap II, 8) Ujicoba lapangan, 9) Analisis tahap III, 10) Revisi
produk akhir, 11) Produk Akhir bahan ajar berbasis animasi powerpoint.
2. Subjek Ujicoba
Setelah bahan ajar
mendapatkan validasi dari ahli materi, ahli media, dan guru TIK maka produk
akan segera diujicobakan. Subjek ujicoba adalah siswa kelas XISMA Negeri 2
Monta.
3. Waktu Uji Coba.
Setelah produk mendapat
validasi dari ahli materi dan ahli media di STKIP Taman Siswa Bima, dan
validasi dari guru TIK yang di lakukan, kemudian dilanjutkan uji coba lapangan
pada siswa.
4. Jenis Data
Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat
berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan, atau suatu
fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-lain. Jenis
data pengembangan bahan ajar ini adalah
data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data kualitatif
Data kualitatif berasal
dari kritik, saran, dan komentar dari para ahli terhadap bahan ajar yang di
kembangkan. Sedangkan pada uji coba lapangan, data kualitatif diperoleh dari
observasi dan wawancara.
b.
Data kuantitatif
Data kuantitatif
diperoleh dari angket atau kuesioner yang diberikan kepada validator untuk
menilai produk pengembangan bahana ajar. Dan tes kelas yang digunakan untuk
mengukur pencapaian peserta didik setelah menggunakan produk pengembangan bahan
ajar.
5. Instrumen Pemgumpulan Data
Instrumen
yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar ini adalah observasi, wawancara,
angket atau kuesioner, dan tes.
a. Observasi
Observasi
adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan atau pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.Observasi dilakukan
pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan secara langsung untuk
mengetahui keefektifan dari produk pengembangan.
b.
Angket atau kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang ia ketahui.Angket dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar ini
diberikan kepada validator untuk menilai produk pengembangan. Dalam penelitian
ini ada 2 macam angket yang digunakan, pertama angket untuk validator dan yang
kedua angket untuk siswa.
6. Tekhnik
Analisis Data
Patton mengatakan bahwa analisis data
adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,
kategori dan satuan uraian dasar, sedangkan Suprayogo mendefinisikan analisis
data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan sistematisasi,
penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki sebuah nilai
sosial, akademis, dan ilmiah.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian dan
pengembangan ini adalah pengumpulan data lewat instrumen kemudian dikerjakan sesuai dengan prosedur
penelitian dan pengembangan.
a.
Analisis data angket
validasi
Data hasil
penilaian terhadap kelayakan produk pengembangan bahan ajar matematika
dianalisis secara deskriptif. Penentuan tingkat kevalidan dan revisi produk
seperti pada tabel 3.1
Rumus yang di
gunakan adalah :
b.
Analisis Keefektifan dan Analisis Kepraktisan
Dalam
kamus bahasa Indonesia efektif yang berarti ada pengaruhnya. Menurut Suharsimi
Arikunto efektifitas adalah taraf tercapainya tujuan yang telah ditentukan.
Sedangkan kepraktisan mengandung arti kemudahan suatu tes, baik dalammempersiapkan, menggunakan,
mengolah, dan menafsirkan, maupunmengadministrasikan produk tersebut.Dalam
penelitian ini, peneliti menetapkan kriteria keefektifan dan kepraktisan
sebagai berikut:
1.
Ketuntasan belajar sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa telah
memperoleh nilai dalam peningkatan hasil belajar.
2.
Hasil belajar menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Thanksssss
ReplyDeleteContoh proposalnya sangat bermanfaat
Sama2, terimakasih atas kunjungannya.
DeleteNext, berkunjung lagi ya 😊
sangat bermanfaat
ReplyDeletetabel 3.1 mana min
ReplyDeleteTerimakasi...
ReplyDeleteContoh proposalnya bermanfaat untuk saya.